Senin, 10 April 2017

Shigeaki no Cloud - 6 April 2017 - Part 1 [Indonesia Translate]






Baiklah, aku sudah bilang akan melakukannya, jadi...
Inilah yang terakhir.

Catatan yang sangat pribadi oleh Shigeaki Kato:
~NEVERLAND Edisi “Hanya mengandalkan tekad untuk mendiskusikan lagu solo member”~


17. I’m coming

Ummm, jadi inilah lagu solo yang pertama, dan segalanya telah naik ke titik ini... Bagaimana seharusnya aku menanganinya? Ya ampun.
Lagu ini seperti berisi tentang hal - hal dewasa, sungguh.
Bagaimanapun, jika kau adalah salah satu gadis muda  yang ketika mendengar kata “I’m coming” tidak berpikir “Um...” mungkin akan tepat untuk tetap berpikir “Wow! Tegoshi-kun, kau sangat mengagumkan!” LOL

Bahkan jika ada frasa yang tidak kau mengerti, jangan mencarinya di dalam kamus. LOL
Jadi bagaimanapun, untuk Tegoshi-kun yang mengatakan “let me hear” kau menjawab “I’m coming”, aku ingin menghadiahkan sebuah sertifikat  untuk “Menjadi Seorang Sesat Tua Polos yang Sangat Sadis”. LOL

Jika menganalisis liriknya, ya...
...Benar?

Mulai bagian awal sampai akhir, semua yang ada di lagu ini benar – benar bermaksud untuk membuatmu berkata “Aku datang”, lalu membuatmu ingin “datang”. LOL
Ia berkata “Purinsesu datte kuiin datte (Apakah kau seorang Putri atau seorang Ratu)”... Hey tunggu dulu.
Ketika mengatakan itu, bagimu, apakah tidak masalah siapapun orangnya? LOL
Maksudku di tempat pertama, kata “I’m coming” melintasi batasan nasional.
Bersoraklah karena tidak adanya batasan.

...Yang bisa kulakukan adalah mencoba untuk menertawakannya.

Namun andai kau tahu, Yuya Tegoshi mengagumi band seperti X JAPAN dan L’Arc~en~Ciel, jadi bisa dipahami bahwa lagu ini adalah jenis lagu yang disukainya.
Lagu ini juga mengandung banyak elemen yang membuatnya jadi memiliki rating “X”.

Nada tingginya kadang dinyanyikan seperti yang semestinya, kadang agak dibelokkan, dan kadang dibisikkan.
Tak diragukan lagi bahwa seluruh keuntungannya diambil dari keekspresifan suara vokal Tegoshi Yuya, dan inilah dirinya dalam elemen yang sesungguhnya.

Jika kita bandingkan lagu ini dengan lagu sebelumnya, dalam hal tujuannya, lagu ini mirip dengan “Addict”, namun Addict menggunakan gaya musik EDM.

Kupikir lagu ini mungkin menjadi lagu solo pertama yang menggunakan musik hard rock?

Sesungguhnya, ketika tiba pada bagian solo, apakah pilihan dia hanya lagu cinta yang menyedihkan dan lagu yang menyesatkan? LOL

Bisa dibilang, satu – satunya orang di Johnny’s yang sanggup melakukan sampai sejauh ini mungkin hanyalah dia.
Jika ada sesuatu yang baru tentang “I’m coming”, yang pada dasarnya adalah Tegoshi Yuya, aku bisa bilang bahwa itu adalah tentang kolaborasi dengan gitarisnya, Marty Friedman.

Kutebak banyak orang sudah tahu namanya atau pernah melihatnya di TV.
Ia adalah orang yang luar biasa.
Ia bukanlah orang asing aneh dengan potongan rambut liar.
Ia adalah salah satu gitaris terkemuka Amerika dan orang yang membantu mengangkat nama Megadeth ketika grupnya berada di puncak popularitas.
Jika mulai membahas tentang Megadeth, aku akan menghabiskan terlalu banyak waktu, jadi walaupun ini memalukan, aku akan membahasnya secara singkat.
Megadeth adalah salah satu dari Four Heavenly Kings dalam dunia musik metal dan juga band super dunia yang terkenal.
Ia adalah orang yang luar biasa, sungguh.

Metal adalah aliran musik yang membutuhkan teknik bermain gitar yang luar biasa untuk membuat suaranya seperti tercabik. Dengan kata lain, hal itu susah untuk dilakukan kecuali kau benar – benar bagus dalam bermain gitar, dan mungkin aku tak perlu mengatakannya lagi, namun Marty-san benar – benar bagus dalam hal itu.
Ia sangat bagus dalam hal yang dikatakan ia bagus, bisa dibilang sebagai sebuah penghinaan.
Teknik gitar virtuosonya juga disajikan di lagu ini.
Porsi yang signifikan dari kedalaman suaranya dapat ditemukan di lagu ini, yang berasal dari riff selama perkenalan lagunya, disajikan dengan gitar.

Dan yang menarik di sini adalah bahwa sesungguhnya permainan gitarnya justru membantu vokalis untuk menjadi lebih menonjol.
Pikiran bahwa Marty-san meninggalkan super band seperti Megadeth dan kemudian memutuskan aktif di Jepang  membuatku percaya bahwa ia adalah seorang yang sesat. LOL
Kolaborasi antara dua orang yang sama – sama sesat terasa gila dan mengagumkan.
Jadi, “I’m coming” adalah sebuah lagu yang sangat hebat.
Lepaskan dirimu, kosongkan pikiranmu, dan dengarkan lagu ini! Kemudian “rasakan”! dan “datanglah”!!!!


18. Nyanta

Aku sangat yakin beberapa dari kalian mendapatkan kesan bahwa lagu ini akan menjadi lucu dan menggelikan jika dilihat dari judulnya.

Bagaimanapun, lagu ini tidak seperti itu.

Ini adalah lagu kematian untuk Nyanta.

Seperti yang disebutkan di “M-E-N-A-I”, Nyanta, kucing peliharaannya, meninggal akhir tahun lalu.

Aku belum pernah mengalami kehilangan hewan peliharaan, apalagi kehilangan orang karena kematian. Itulah mengapa yang bisa kulakukan hanyalah mencoba membayangkan seperti apa perasaan kehilangan itu.

Namun tak peduli seberapa keras aku membayangkannya, aku tidak bisa memahami  kesedihan Koyama.

Bisa dibilang, rasanya menyakitkan ketika harus mengatakan selamat tinggal kepada seekor kucing yang telah bersamamu selama ini.
Sulit untuk mendeskripsikan perasaan seperti itu, aku akan membayangkannya.
Bagaimanapun, ketika mengetahui bahwa Nyanta meninggal, ia langsung mengambil pena dan kertas.

Ini hanyalah perkiraanku, namun aku yakin saat itu ia tidak berpikir tentang “menjadikan itu sebagai lagu soloku”.

Dan alasannya adalah, ia mengambil pena dan kertas.

Ia tidak bisa menahan dirinya untuk menuangkan segalanya ke dalam kata – kata.
Semua yang dirasakannya saat itu. Segala kenangan.
Ia melakukannya supaya bisa berdamai dengan keadaan yang terjadi.

Pada saat seperti itu, menuangkan kata – kata ke dalam tulisan akan sangat membantu bagi seseorang.

Lirik yang ditulis tampaknya dikerjakan dengan kecepatan tinggi, dan memang diselesaikan hanya dalam waktu dua puluh menit.

Mungkin karena waktu yang singkat itu, liriknya tidak mengandung metafora maupun makna yang mendalam. Kata – kata yang digunakannya sederhana dan jujur.

Bagaimanapun, dibalik semua kebohongannya, waktu – waktu yang berharga dihabiskan bersama dengan Nyanta.
Kata – kata tersebut merupakan darah, daging, dan air mata dari kehidupan Koyama. Ia adalah Koyama.
Itulah mengapa kata – katanya mengalir dengan sangat emosional.

Mari kita mulai membicarakan tentang lagunya.

Beberapa dari kalian mungkin merasa bingung karena walaupun lagu ini tentang kematian hewan peliharaan, namun musiknya sangat riang.

Ketika kalian mendengarkan album kami dan mendengar bahwa lagu ini menceritakan tentang kematian Nyanta, mungkin kalian membayangkan lagunya akan menjadi lagu ballad yang penuh air mata?
Ketika kau berpikir lagu ini lucu dan menggelikan, ternyata justru berisi tentang kematian hewan peliharaan. Walaupun seharusnya menjadi lagu tentang kematian hewan peliharaan, melodinya menggunakan kunci mayor.
Bukankah sangat tidak cocok?

Tidak, tidak sama sekali.
Karena lagunya tidak hanya tentang kehilangan orang yang dicintai.

Lagu ini juga merupakan lagu penyemangat.

Ini adalah lagu penyemangat yang ditujukan pada Keiichiro koyama yang saat ini harus hidup di dunia ini tanpa Nyanta. Ia menyanyikannya untuk dirinya sendiri.
Itula mengapa.
“Kitto. Kitto. Daijoubu. (Pasti. Pasti. Segalanya akan baik – baik saja)”
Itulah yang ia katakan dan coba diyakinkannya ketika menyanyikan bagian refrainnya.
Itulah saat ketika ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri.
Dan itu juga kata – kata yang Nyanta katakan padanya.
Kata – kata itu juga bisa ditafsirkan seakan – akan dinyanyikan oleh Nyanta untuknya.
Tak ada yang bisa kulakukan selain mendengar Koyama-san dan Nyanta menyanyikan bagian refrainnya bersama.

Koyama-san menyanyi untuk menyemangati dirinya sendiri, dan Nyanta menyanyi untuk menyemangati Koyama-san.
Nyanta hidup dalam diri Koyama-san.
Tak peduli kematian yang seperti apa, manusia harus tetap menjalani hidup.
Itulah mengapa manusia harus mengatasi kematian itu dan menjadi lebih kuat.
“Nyanta” adalah lagu yang secara pribadi sangat mendalam, yang Koyama-san nyanyikan sebagai sebuah janji.

Namun itulah yang membuat kita bisa membayangkan ikatan antara Koyama-san dan Nyanta, dan itulah mengapa lagunya sangat mengharukan.
Liriknya ditulis dengan sangat cepat dan diselesaikan dalam waktu dua puluh menit.
Mungkin ini adalah hadiah terakhir dari Nyanta.

Dan untuk menanggapi Nyanta, Koyama-san menunjukkan rasa terima kasihnya.

Aku tidak akan pernah lupa.
Aku akan tetap memanggil namamu, katanya.

Kebetulan, her0ism-san, orang yang menciptakan musik untuk lagu ini, sesungguhnya juga baru kehilangan anjing peliharaannya beberapa waktu yang lalu.

Ketika diberitahu tentang apa yang terjadi saat lagu ini ditulis, ia tampaknya sangat terkejut menerima permintaan untuk membuat musiknya, dan permintaan ini beresonansi dengannya.

Sebuah hadiah terakhir yang diberikan oleh hewan peliharaan keduanya. Melihat kenyataan seperti ini sambil mendengarkan lagunya membuat mataku memanas.
Suaranya sangat mudah untuk dikenali, kuat dan goyah sekaligus, namun hal itu terasa sangat manusiawi.
Aku ingin memberikan beberapa kata dari diriku sendiri.

Nyanta, terima kasih atas lagu yang indah ini.


cr.Jweb
by.D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar