Sabtu, 13 Juli 2019

Shigeaki no Cloud - 05 Juni 2019 [Indonesia Translate]


Pertama kali aku pergi menonton gulat profesional adalah karena ada dia yang memiliki kenalan yang sama denganku.
"Aku mau pergi menonton pertandingan gulat temanku, ayo ikut denganku." sahabatku mengajakku, sudah 10 tahun lebih aku tidak datang ke Korakuen Hall.
Si pegulat itu yang nantinya menjadi sahabatku, bagaimana mengatakannya ya? Dia pegulat yang sangat jujur, tidak terlalu mengambil resiko, atau bisa dibilang pada saat itu dia tidak memiliki karisma yang mudah di pahami, untuk diriku yang masih muda saat itu, melihatnya sangat biasa sekali.
Kalau tidak salah waktu itu pertandingan Tim. Dia membuat semacam sedikit pertunjukan yang menarik, tapi pada akhirnya dia kalah.
Setelah pertandingan selesai, kesanku saat aku menyambanginya untuk memberi salam adalah dia orang yang baik dan sopan.
Mungkin karena sebelumnya dia termasuk dalam Pasukan pertahanan nasional dia sangat berotot dan gagah tapi, tidak terlalu tinggi, kesan liar yang ada malah terlihat seperti orang yang tidak dapat diandalkan, bahkan aku yang sangat amatir mengenai gulat profesional pun khawatir terhadapnya.
Dia orang yang sangat baik, tapi orang ini, apakah dapat bertahan di dunia gulat profesional?
Itu yang aku pikirkan sendiri waktu itu.
Melalui sahabatku kami jadi kenal satu sama lain, terkadang kami pun pergi makan bersama, jika aku merayakan ulang tahun dia akan selalu datang.
Akupun beberapa kali datang ke pertandingannya.
Dia semakin kuat setiap kali aku datang untuk menontonnya, Badannyapun mulai terlihat lebih kuat bahkan dia telah menjadi Juara kelas berat junior dunia.
Rasanya aku merasa bersalah pernah berpikir dia orang yang tidak bisa diandalkan dulu, dia semakin keren di setiap pertandingannya, tapi sikap sopan dan baiknya tidaklah berubah, dia tetap tulus menghadapi aku yang jauh cukup muda darinya, dia orang yang sangat rendah hati.
Dia pun mendukung kegiatanku, dia sering datang ke konser atau theater yang aku bintangi.
Walau aku menginginkan kritik dan saran darinya dia hanya mengatakan "bagus kok" disertai dengan senyuman lembut.
Tapi aku pun setiap kali menonton pertandingannya hanya bisa mengatakan "Kau bagus sekali."
Aku rasa itu karena kami masing-masing menghormati satu sama lain.
Diantara aku dan dia entah mengapa aku merasa " Walau kita berada di genre yang berbeda tapi kita sama-sama tampil diatas panggung, jadi mari berjuang." atmosfer seperti itu yang ada diantara kita.
Bukannya saling menghibur tapi kami saling memberi semangat satu sama lain, seperti itulah dia, salah seorang dari sedikitnya sahabatku.
Lalu aku sangat suka dengan senyum lembut dibalik kumisnya itu.

Aku pernah sekali mendapat hadiah kaos dari dia.
Berbahan jala dengan design semacam fighter dan sepertinya dari merek seseorang yang dia kenal.
Sangat fungsional dan keren, sampai sekarangpun setiap kali aku pergi ke sasana, beraktivitas diluar saat musim panas, memancing atau pergi ke festival musik biasanya aku memakai kaos itu. Bagaimapun, karena itu pemberian darinya, aku merasa semakin kuat setiap kali mengenakannya.
Jika di sasana aku merasa bisa begerak lebih banyak, jika sedang memancing aku merasa tidak kalah saat beradu tenaga dengan ikan besar.
Bagiku kaos itu bagaikan kostum superman, mendekati seperti kostum pahlawan super sampai sekarang aku masih mengenakannya dengan baik.
Anehnya, seberapa seringnya pun aku mengenakannya, kaos itu tidak rusak sama sekali.

Dan dia telah meninggal.
Dalam kecelakan motor.

Mendengar kabar kematiannya yang mendadak membuat kepalaku tidak dapat berpikir.
Baru saja beberapa hari yang lalu, dia berhasil merebut kembali gelar juaranya.

   "Shige-kun, Sangat sulit loh berlatih dan minum protein terus, hahaha"

dia punya kebiasaan tertawa seperti itu, kenapa kau harus meninggal?
untuk apa kau berlatih?

Aku sangat kesal pada diri sendiri karena tidak bisa bertanya langsung padanya seperti itu.
Pokoknya aku kesal.
Aku sedih.
Aku ingin lebih sering bertemu dengannya.
Aku ingin melihat pertandingannya lebih banyak lagi.

Mungkin aku tidak seharusnya memberitahukan perasaanku ini di sini.
Tapi, Aku menulis ini karena aku merasa harus mengingat perasaanku ini.
Jika aku tidak menulisanya aku tidak bisa merasa tenang, mungkin lebih tepat jika aku berkata seperti itu.

Manusia dipersiapkan untuk melupakan banyak hal dalam hidup.
Ada kerak yang muncul pada luka dalam hati, walau hanya sedikit bekas luka yang ada darah tidak dapat mengalir. maka dari itu, selagi darah ini masih mengalir, aku menuliskan ini agar dapat aku ingat.
Dan aku percaya ini akan menjadi belasungkawa yang dapat aku lakukan untuknya.

"Gunakanlah tehnik yang kau punya"
dimalam itu aku memintanya padamu, Menggunakan tehnik "Cobra twist", atau mendapatkan Chop melintang.
Aku tidak akan pernah melupakannya.


Atsushi-kun. Beristirahatlah dengan tenang. R.I.P.



©Jweb
by. 丸

Tidak ada komentar:

Posting Komentar