Kamis, 29 Juni 2017

NEWS RING - Kato Shigeaki - 28 Juni 2017 [Indonesia Translate]


"Ringo (Apel)" → Go


~ ~ ★ ~ ~

"Gohan wo katamete yaite shoyu ni tsuketa are (sesuatu yang di keraskan dari beras, di panggang dan diberikan kecap)"



Belakangan ini ada topik yang aku dan temanku selalu bahas hampir disetiap harinya.


Bagiku secara pribadi, ini merupakan masalah yang serius


Jika aku harus menjelaskannya...



"Bagaimana menurutmu tentang nuresenbei (biskut beras basah)?"


Itulah topiknya.


Tapi disaat yang bersamaan, banyak orang yang berpendapat rendah mengenai nuresenbei


Dari pengalamanku yang berkembang mengenai nuresenbei, kita harus kembali ke masa aku masih SMP

Dahulu ada sebuah toko di NHK yang menjualnya.
Penampilannya yang terlihat basah tidak membuatmu berselera. tapi saat itu aku masih sangat muda. Keluar dari keinginan untuk merasakan suatu sensai, atau aku bisa mengatakannya sebagai rasa keingintahuan, aku dan beberapa Junior lain saat itu, mencobanya.

Lalu, kau pikir apa yang akan terjadi?

Rasa yang sama sekali tidak aku bayangkan menyebar keseluruh mulutku.
Teksturnya yang kenyal, aroma dari kecapnya....
Tingkatan intensitas yang sempurna untuk seklompok anak muda.

Tekstur garing yang biasanya merupakan nilai jual dari senbei (biskuit beras) tidak ditemukan sama sekali.

Tapi ada semacam daya tarik yang membuat camilan ini mengesampingkan hal itu, bahkan dia hampir membuatnya menjadi tabu.

Dia menunjukan kita cara berpikir yang benar-benar berbeda dari sebuah senbei.

Sebuah penemuan yang legendaris
Berikan tepuk tangan bagi keberanian sang penciptanya.

Setelah itu, Nuresenbei menjadi cukup populer diantara beberapa junior saat itu.


Jika aku tidak salah mengingatnya, setelah itu ( Yah, sebenarnya, mungkin itu sudah menjadi seperti itu sebelumnya) rasanya dengan tiba-tiba senbei jadi mendapatkan status kewarganegaraaannya.
Aku yakin bahkan mereka menjualnya di mini market.

Tapi belakangan ini aku sudah tidak pernah melihat mereka dijualnya disana. Saat aku mencarinya, aku menemukan informasi kalau mereka menyatakan sudah tidak menjualnya lagi disana dari sekitar 10 tahun lalu.  

Sebenarnya aku tidak dapat mengingat pernah melihat nuresenbei belakangan ini.

Apa artinya ini? Dulu semua orang tampak terharu dengan camilan ini, tapi lihat sekarang ini.

Apa mungkin tren nuresenbei yang sepi itu hanya sebuah ilusi dalam pikiranku?


Jadi, saat aku bertemu dengan temanku, aku bertanya pada mereka semua apa pendapat mereka tentang nuresenbei.



Seperti yang di harapkan, orang yang seusia denganku, terutama laki-laki, cenderung menyukainya.
Tapi untuk orang yang sedikit lebih tua dan muda dari ku, kebanyakan dari mereka tidak pernah mendengar tentang nuresenbei, dan beberapa orang yang memakannya sebenarnya berkata, "Tidak, ini bukan senbei namanya"

Jangan begitu! Tidakkah kau berpikir dengan memutuskan itu bukanlah sebuah senbei hanya dengan melihat dia basah atau tidak merupakan cara berpikir tertutup yang dimiliki oleh masyarakat kita dimasa globalisasi seperti ini?
Itu sama saja dengan diskriminasi terhadap orang berdasarkan kesalahpahaman kau sendiri! (Aku semakin bersemangat dan mulai menjadi seperti orang aneh)



Aku juga mempelajari ada banyak orang yang mencampurnya dengan nureokaki.


Pastinya Nureokaki juga sangat lezat.

Tapi ada perbedaan yang besar antara nuresenbei dengan nureokaki.
Dimulai mereka terbuat dari beras uruchi (beras biasa) dengan beras mochi (beras ketan), dan juga dari ukuran dan lainnya mereka sangatlah berbeda.
Dan cara mereka dimasukan kedalam cairannya pun mungkin berbeda.



Aku sangat ingin nuresenbei melihat kebangkitannya lagi.


Aku menjadi bersemangat saat membicarakan soal ini sampai aku berkata pada diriku sendiri, "Baiklah, aku akan memakan beberapa dari mereka." dan mencari nuresenbei di supermarket terdekat.


Tapi mereka tidak menjualnya. Bahkan sampai aku mendatangi beberapa tempat yang bisa aku temui.
Tapi hanya beberapa nureokaki yang aku temukan.


Walaupun ini hanya dugaanku saja, tapi sepertinya nureokaki lebih populer...






Entah mengapa itu membuatku sangat frustrasi!!!!!!




Kenapa!?


 Teman : "Mungkin karena dia diberinama dengan kurang bagus? 'Nure (basah)' tidak terdengar menarik"




Baiklah



Sepertinya "Nuresenbei" biasa disebut juga dengan "Shimisenbei"


Tapi "sihimi (celup)" terdengar tidak terlalu bagus juga...






Baiklah, waktunya memberikan beberapa pandangan terhadap ini!!!!



 Teman: "Mungkin kau bisa menterjemahkannya kedalam bahasa inggris?"


 Aku : "Wetty rice cracker?"


Itu tidak bagus. "Wetty" sama sekali tidak terdengar bagus.
Mau bagaimanapun, penamaan "Nuresenbei" dengan bahasa inggris, benar-benar menghilangkan nuansa pedesaannya.


Setelah itu kami sampai pada "shimikomase senbei" dan "tsukesenbei" dan semacamnya, tapi semuanya menghilangkan sasarannya.

Nama sementara yang menjadi nomer satu dari kami untuk saat ini adalah....




"Ohitashi senbei"




Tidak buruk. Sebenarnya, ini cukup bagus.






Tapi mungkin diluar sana ada banyak nama yang lebih dapat menimbulkan sebuah revolusi.



Sial!!!!
Apa yang bisa aku lakukan agar nuresenbei mendapatkan status kewarganegaraannya kembali!?!?




Katanya Nuresenbei berasal dari Choshi, Chiba.
Mungkin pertama, aku harus mengunjungi rumah dari nuresenbei dan meneliti tentang situasi sebenarnya disana.
Sekarang aku akan memperjuangkan dan memperkenalkan orang-orang sekali lagi dengan daya tari dari nuresenbei....






Itulah semua yang aku pikirkan belakangan ini.




Tapi sepertinya ini akan menjadi "NEWS RING" terakhirku di usia 20an.






Apakah ini benar-benar bagaimana aku akan mengakhirinya!?!?


Mungkin aku harus melihat kebelakang di saat usaiaku 20an lebih banyak! atau membagikan tujuanku di usia 30an!!!!




Biarlah!!!!



Bagiku ini adalah masalah yang benar-benar serius!!!!!





Semuanya! Aku akan terus mengandalkan dukungannya di usia 30an ku!!!!


⒞ Jweb
by. 丸

Tidak ada komentar:

Posting Komentar