Setelah
konser di Osaka, aku menghabiskan malam di Kyoto, lalu pergi ke daerah Gion
esok harinya untuk melakukan syuting “The Shonen Club Premium”.
Kalian bisa
melihat rekamannya di tayangan minggu depan.
Aku punya
sedikit cerita tentang itu untuk kalian.
Di ruangan
hotel tempat kami bersiap – siap, seorang staf menyiapkan beberapa potong roti
dan margarin untuk kami sarapan. Aku merasa agak tidak nyaman, karena aku
kurang suka makan roti hanya dengan margarin atau mentega.
Aku hanya
makan roti ketika ada sesuatu yang bisa dimakan dengannya atau jika ada isian
atau taburan pada rotinya.
Karena itu,
aku menjadi lapar.
Asisten
Produser acaranya menyadari hal itu, lalu menawarkan, “Apakah aku perlu
membelikan sesuatu untukmu?”
Aku : “Aku
benar – benar minta maaf tentang hal ini, tapi kalau boleh tolong belikan aku
sandwich atau sesuatu yang lain”.
Asisten
Produser : “Kau suka sandwich seperti apa?”
Aku : “Satu
set sandwich dengan tuna, telur, dan beberapa isian lain sepertinya oke”
Setelah
selesai bersiap – siap, kami menunggu di ruangan hotel itu.
*ding-dong*
Asisten
Produser : “Aku membawakan sandwich untukmu. Aku punya dua macam di sini, mana
yang kau suka?”
Aku : “Apa
saja itu?”
Asisten
Produser : “Satu set sandwich dengan tuna, dan satunya lagi satu set sandwich
dengan udang”
Aku : “Ebi(udang)?”
Asisten
Produser : “Katanya menu ini memenangkan suatu penghargaan, jadi kupikir yang
ini direkomendasikan di tokonya”
Aku : “Baiklah.
Tapi yang mana yang berisi udang?:
Asisten
Produser : “Kupikir mungkin yang ini...?”
Ada sedikit
semburat warna merah pada sandwichnya.
Aku : “Kalau
begitu, aku akan mencoba yang udang. Terima kasih banyak”
Jadi aku
duduk dan memakan sandwichku sendirian di ruangan itu.
Namun.
Sesuatu yang
tampak kemerahan yang kupikir adalah udang berubah menjadi sepotong tomat yang
dicampur dengan mayones.
Tidak ada
udang sama sekali.
...
Di mana
udangnya?
Aku
memeriksa kemasannya lagi dan membaca komposisinya.
Sudah
kuduga, tidak ada udang dalam bahannya.
Lalu kenapa
dia menyebutkan udang?
Aku
memeriksa nama produknya.
“Epi
Sandwich”
...
Epi...
Ini bukan
Ebi (udang), tapi Epi...
Epi...
Baiklah,
kupikir hal seperti itu bisa saja terjadi... hmm...
Setelah
mendengar bahwa aku benar – benar menantikan untuk makan udang...
Khususnya
setelah aku merelakan tuna demi ini, dan aku benar – benar menyukainya...
...
Bahkan lebih
dari itu...
Asisten
Produser salah membaca Epi, semua karena Eepii!!!!!!
Whoooaaahh!!!
Aku
menghancurkannya sendiri.
Walaupun
begitu aku akan memberikannya keuntungan atas keraguannya. Tidak ada ciri
tertentu pada roti yang disebut Epi, jadi aku yakin ia hanya tidak
menyadarinya...
Ugh.
Aku
menceritakan hal ini pada Asisten Produser agak lama setelahnya.
Asisten
Produser : “Benarkah?! Maafkan aku!”
Aku : “Tidak
masalah. Hanya saja, kau tampak seperti orang bergolongan darah A yang serba
teliti. Aku tidak akan menyangka kau melakukan kesalahan seperti itu.”
Asisten
Produser : “Sesungguhnya, golongan darahku AB”
Golongan
darahnya AB, dan ia salah memahami Epi sebagai Ebi (udang)...
Whoooooooah!
Ini benar – benar, ada sesuatu yang hebat tentangnya!!!!
Untuk
beberapa alasan, ini terjadi lagi! Bekerja padaku sepenuhnya!
Ini semacam
akhir yang sempurna, seperti sesuatu yang berasal dari rakugo script!!!!!!
Sedikit
kisah yang menyenangkan!
Namun ada
lagi!!!
Aku
masih...! Aku benar – benar mendambakan udang!!!!!
Namun ini
Kyoto.
Makanan kaiseki
yang kami makan untuk makan siang terdapat tempura udang di dalamnya.
Aku benar –
benar berterima kasih untuknya.
Karena ia
adalah seorang Asisten Produser, aku tidak terlalu membebaninya tentang hal
itu!
Jika
Koyama-san yang melakukan kesalahan seperti itu...!
Mungkin aku telah
menjadi gila!!
Kalian
semua! Berhati – hatilah untuk tidak membiarkan ekspektasimu mempengaruhi
keputusanmu! Selalu baca label dengan hati – hati!!!!!
cr.Jweb
by.D
cr.Jweb
by.D
Wkwkwkwkwk!
BalasHapus